Beduk maghrib memecah keheningan petang
Langkah cepat kaki sang musyafir mengejar waktu
Kering krongkong
Bagai onak menusuk perih
Telah lama ramadhan menapak
Langkah itu semakin mendekat teras mesjid
Kerumunan jamaah menyantap takjil
Oh… nafas musyafir melaju kencang diantara
duri-duri dahaganya.
-- Wilda Sastra, Cirendu september 2006 --
0 komentar:
Posting Komentar